Senin, 30 Januari 2012

Ekstrovert vs Introvert

Sekarang saya lagi pengen ngobrol mengenai ekstrovet dan introvert. Dari hasil saya googling dan menemui beberapa artikel tentang ekstrovert dan introvert, ternyata Ekstrovert bukan berarti orang yang selalu cerewet, pandai bersosialisasi dan sebagainya, sebaliknya Introvert juga bukan selalu orang yang pendiam dan pemalu. Tapi ekstrovert dan Introvert itu adalah energy. Seorang introvert akan dapat kembali menemukan energinya saat dia sedang sendiri dan berada dalam suasana yang tenang. Sedangkan seorang ekstrovert akan kembali menemukan energinya saat sedang bersosialisasi dan bertemu dengan banyak orang. Seorang introvert bersifat focus dan mendalam sedangkan seorang ekstrovert lebih general. Namun bisa saja seorang introvert yang agak ekstrovert atau seorang ekstrovert yang agak introvert. Bingung ya? Hehe, sama saya juga bingung.

Kalo menurut saya, saya adalah seorang yang lebih dominan introvert, *siapa yang nanyaa?? :p*. Tapi saat saya berada pada posisi seperti misalnya dimana saya harus bicara di depan banyak orang, atau saat harus jadi penengah adek yang lagi berantem disitulah saya menjadi lebih general dan menjadi agak ekstrovert. Sebaliknya seorang ekstrovert yang suka ngomong sedang berada pada posisi dimana sedang “dicurhatin temen” sehingga akan lebih focus dan lebih mendalam memahami bagaiamana ‘perasaan’ seorang teman yang lagi curhat atau saat dia merasa sedang ingin sendiri di situlah seorang ekstrovert menjadi agak introvert.

Yang pasti ekstrovert atau Introvert merupakan dua hal yang saling melengkapi dan membuat menjadi seimbang. Bayangkan saja jika di dunia ini hanya ada orang introvert atau ekstrovert saja pasti akan membosankan karena akan menjadi tenaangg sekali atau Ramaiii sekali. Sama seperti si pintar dan si kreatif. Laut dan daratan. Bumi dan langit. Laki-laki dan Perempuan. Walaupun saya mendengar manusia itu mempunyai kecenderungan untuk berkumpul dengan orang – orang yang sama atau setipe, tapi rasanya perlu juga untuk saling melengkapi dan mengerti.

Hanya Lewat

Tulisan ini sebenarnya saya buat hari sabtu malam, karena saat itu belum ada koneksi jadinya ya baru sekarang bisa diposting:).

It’s a perfect bored Saturday night. Setelah saya harus berbesar hati karena mendengar beasiswa saya yang hangus karena telah lewat batas waktu pengambilannya, saya juga batal nonton efek rumah kaca, bukan yang pertama kali tapi kedua kalinya. Kalau saya punya motor sendiri, mungkin saya akan nekat nonton kesana sendiri. Di rumah cuma ada motor butut yang bahkan lampu sign dan lampu sorot utamanya rusak, jadi gak mungkin saya pake motor itu sendiri dimalam hari.Suatu hari pernah saya pake motor itu berbonceng dengan teman saya evy ke tempat salah seorang teman juga yang rumahnya menanjak. Benar-benar perjalanan yang “menyenangkan”, sebenarnya jarak tempuh dari rumah saya gak terlalu jauh, tapi karena naik motor yang giginya pindahnya lompat-lompat, dari gigi 1 ditambah bisa jadi gigi 3 atau dari gigi 3 dikurangi bisa jadi netral, menjadikan perjalanan itu terasa lama dan penuh kejutan. Ditambah lagi suaranya yang bikin orang yang lagi ngobrol face to face jadi teriak-teriak kayak di hutan kalo pas motor saya lagi lewat. Gak cuma itu aja knalpot yang mirip asap fogging nyamuk bisa bikin polusi udara tambah parah.

Nah kebetulan tempat manggung ERK ada di daerah POLINES tembalang yang notabene jalannya jauh lebih menanjak dari pengalaman saya naik motor sebelumnya, gak kebayang, mungkin malah bisa disalip sama orang yang jalan kaki sambil dadah-dadah. ERK bukan sebuah band yang banyak digandrungi karena memiliki lirik yang mengikuti pasar, sendu dan mendayu-dayu. Mereka memiliki keunikan sendiri. Kalo menurut saya liriknya bisa memperkaya sudut pandang hidup. Beberapa lagu favorit seperti Di udara, Cinta melulu, Balerina, Kenakalan Remaja di Era Reformasi, Jatuh Cinta itu biasa saja, dan lagu-lagu mereka yang lain rasanya ingin saya dengar langsung secara live. Tapi saya susah nyari tebengan temen buat kesana bareng. Hiks ;(. Mudah-mudahan waktu mereka manggung ke Semarang lagi saya bisa nonton di barisan terdepan. *backsound di udara by Efek Rumah Kaca*

Beda tipis ya antara berfikir positif dan menghibur diri kadang saya gak tahu saya sedang berfikir positif atau sedang menghibur diri sendiri. Ya, karena batal nonton saya jadi kembali mulai membuat postingan di blog ini, lihat saja kapan terakhir kali saya posting, yang lain cuma mampet dalam bentuk draft. Salut buat blogger-blogger yang selalu konsisten untuk selalu share pendapat, pemikirannya dan pengalaman-pengalamannya. Konsisten, satu hal yang sulit untuk dilakukan. Perlu kemauan dan komitmen yang kuat. Go blog!
foto sumber